Ini Pesan Terakhir Dari Pelaku Sebelum Menyerang Gereja Santa Lidwina di Sleman

14.18
Penyerangan di Gereja Santa Lidwina Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, Minggu pagi, mencuri perhatian masyarakat sekitar sampai netizen.



Keluarga Suliono (23), pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, pun tak lepas dari kejaran wartawan.

Suliono diketahui adalah anak ketiga dari pasangan Mistadji (58) dan Edi Susiyah (54), warga Krajan, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
Sementara itu, Mistadji, ayah kandung Suliono, hanya mengatakan, bahwa anaknya yang ketiga itu mondok di salah satu pondok pesantren di Jawa Tengah.

"Terakhir telepon tadi malam. Hanya tanya kabar saya, enggak bilang apa-apa. Enggak menyangka kayak gini. Selama ini dia anak yang baik," ucap Mistadji.

Suliono menyelesaikan sekolah di SDN 5 Kandangan dan SMPN 1 Pesanggaran, lalu sempat mondok enam bulan di Banyuwangi. Kemudian dia pindah ke Morowali ikut keluarganya, lalu pindah lagi dan menyelesaikan SMA di Palu.



Pelaku berhasil dilumpuhkan polisi dengan ditembak dan saat ini dirawat di RS Bhayangkara.
Menurut info yang beredar, selama berada di Yogyakarta, pelaku berpindah-pindah tempat tinggal. Saat ini pihaknya masih mencari tempat tinggal terakhir pelaku.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pria melakukan penyerangan dengan senjata tajam saat ibadah misa di Gereja Santa Lidwina Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, Minggu pagi. Akibatnya, tiga umat, satu orang romo, dan satu anggota polisi mengalami luka akibat sabetan pedang.


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.