Hari Tanpa Bayangan, Inilah yang Sebenarnya Terjadi Pada Matahari

14.09
Wilayah ekuator mengalami fenomena Hari Tanpa bayangan. Objek tanpa bayangan akan terjadi pada tengah hari Rabu 21 Maret 2018.
Sejumlah wilayah atau kota yang mengalami hari tanpa bayangan yakni Pontianak, Bonjol, Bontang, Riau, Mautong (Sulawesi Tengah), Kepulauan Kayoa (Sulawesi Tengah), Amber sampai Gebe (Halmahera Tengah). Daerah-daerah tersebut merupakan area ekuator yang akan mengalami fenomena tersebut.

Wilayah lain yang dekat dengan area ekuator, akan mengalami hari tanpa bayangan pada hari yang sama.



Fenomena Hari Tanpa Bayangan, sejatinya bukan hanya terjadi di area ekuator saja. Kota lain di Indonesia juga mengalami fenomena tanpa bayangan tersebut tapi waktunya berbeda. Jakarta termasuk adalah satu kota tanpa bayangan.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengatakan hari tanpa bayangan terjadi saat Matahari mengalami titik puncak atau kulminasi di wilayah kota yang bersangkutan.
Peristiwa Hari Tanpa Bayangan ini terjadi karena Bumi beredar mengitari Matahari pada jarak 150 juta kilometer dengan periode sekitar 365 hari. Garis edar Bumi berbentuk agak lonjong sehingga Bumi kadang bergerak lebih cepat dan kadang bergerak lebih lambat.

Bidang edar Bumi disebut sebagai bidang ekliptika. Bidang ini miring sebesar 23,4 derajat terhadap bidang equator Bumi. Karenanya, Matahari tampak berada di atas belahan Bumi utara selama sekitar setengah tahun dan berada di atas belahan Bumi selatan setengah tahun sisanya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.