Video Penyelam Inggris Memperlihatkan Dugaan Banyaknya Sampah di Laut Bali

15.05
Pada 3 Maret lalu, akun YouTube cheeseandjamsandwich mengunggah video dirinya berenang mengarungi lautan penuh sampah plastik. Tiap frame video berdurasi dua setengah menit ini menampilkan sampah plastik, diselingi penampakan ikan, karang, ubur-ubur, dan ikan pari manta yang harus hidup sendirian dikelilingi plastik.

Video tersebut menurut si pengunggah direkam saat diving di Manta Point, salah satu titik selam favorit pengunjung Nusa Penida, Bali


Ini adalah video kedua yang diunggah akun cheeseandjamsandwich. Unggahan pertamanya berupa video peluncuran pesawat ulang alik Endeavour pada 2008 yang hanya ditonton sebanyak 418 kali. Sekarang, video dirinya berenang di antara sampah-sampah plastik di Bali sudah ditonton lebih dari 32.171 kali.

Cheeseandjamsandwich, yang menurut The Guardian adalah penyelam berkebangsaan Inggris bernama Richard Horner, mengimbuhkan kalimat berikut dalam deskripsi videonya: “Gelombang laut menghadiahi kita dengan ubur-ubur, plankton, dedaunan, ranting pohon, dauh palem, tongkat dan sebagainya … Oh, ada juga beberapa plastik.”

Horner pertama kali mengunggah videonya di Facebook, yang sejauh ini sudah dibagikan lebih dari 19.000 kali. Dalam captionnya, Horner mengaku “tak pernah melihat sampah plastik di laut sebanyak ini.” Sehari setelah, Horner tak lagi melihat plastik di tempatnya menyelam.

Menurut profil Facebooknya, Horner adalah mantan instruktur scuba diving yang merasa paling bahagia saat berada “40 meter di bawah permukaan laut.” Horner saat ini tinggal di Bali dan mengaku berasal dari Wadhurst, Inggris.

Redaksi Motherboard belum bisa memastikan jika video Horner benar-benar direkam di Bali. Kalau berkaca pada keterangan garis bujur dan lintang (garis lintang: -8,7934, garis bujur: 115,527) yang diberikan Horner di Facebook, maka itu sesuai dengan koordinat Manta Point di Nusa Penida.

Terlepas di mana pun video diambil, video Horner setidaknya mengingatkan kita betapa kebiasaan manusia menggunakan produk plastik berdampak besar pada kerusakan ekosistem laut.


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.