Selamat Datang Masa Depan! Para Ilmuwan Menciptakan Tanaman yang Dapat Bercahaya
Dalam kehidupan, inovasi
jelas nggak bisa dihindari. Yang lama selalu tergantikan dengan yang
baru. Yang tadinya baru, nantinya juga akan jadi barang lama yang akan
ditinggalkan. Dari zaman berkirim surat yang butuh berbulan-bulan untuk
sampai, hingga kini tinggal menunggu tanda centang dua di aplikasi Whatsapp,
kehidupan manusia memang sudah banyak berubah. Nah berikut ini tentang inovasi yang digadang-gadang bisa menjadi
lampu masa depan! Uniknya ini bukan inovasi lampu otomatis atau lampu yang dilengkapi dengan berbagai fitur canggih semacam itu. Sekelompok ilmuwan dari universitas ternama Massachusetts Institute of Technology (MIT), sebagaimana dilansir dari MIT News, ternyata justru mengembangkan tanaman bercahaya
dengan harapan bisa berfungsi jadi alat penerangan. Jika berhasil,
bukan tidak mungkin kita tak lagi memerlukan lampu atau bahkan listrik
di masa depan. Yuk, disimak!
Saat ini para ilmuwan di MIT telah berhasil mengembangkan tanaman yang bisa menyala selama 4 jam tanpa listrik.
Visi awalnya memang membuat tanaman yang bisa berfungsi seperti lampu meja, tanpa perlu dicolok ke listrik dulu biar bisa nyala.
Cahaya dalam tanaman berasal dari nanopartikel yang mengandung luciferase, zat yang berfungsi memberikan cahaya pada kunang-kunang.
Zat luciferase akan bereaksi pada molekul bernama luciferin, yang bisa membuat cahaya terpancar. Molekul lain yang ikut “bekerja” adalah co-enzim A, yang membantu melindungi aktivitas luciferase dari zat-zat berbahaya.
Kalau terus dikembangkan, ini bisa jadi tanda berakhirnya industri lampu zaman sekarang. Orang nggak lagi butuh listrik buat menyalakan cahaya
Bayangkan aja kalau di sepanjang jalanan kamu nggak lagi menemukan tiang-tiang lampu berjejer, tapi diganti pohon-pohon yang memancarkan cahaya. Hmm, keren juga yaa…
Tapi lebih bagus sih, soalnya konsumsi energi dunia bisa berkurang. Saat ini 20% konsumsi energi dunia dihabiskan oleh penggunaan lampu lho
Untuk target selanjutnya para peneliti menargetkan akan membuat semprotan nanopartikel untuk menjadikan daun pada tanaman bisa memancarkan cahaya. Mungkin nanti semprotannya bakal dijual bebas yaa..
Penemuan-penemuan yang sudah dilakukan peneliti sampai sejauh ini memang selalu menarik untuk diikuti. Sejauh inovasi itu mengarah ke hal yang lebih baik sih, sebagai warga biasa tugas kita cuma mendukung mereka.
Semoga cepat terealisasikan deh! :D
Saat ini para ilmuwan di MIT telah berhasil mengembangkan tanaman yang bisa menyala selama 4 jam tanpa listrik.
Visi awalnya memang membuat tanaman yang bisa berfungsi seperti lampu meja, tanpa perlu dicolok ke listrik dulu biar bisa nyala.
Cahaya dalam tanaman berasal dari nanopartikel yang mengandung luciferase, zat yang berfungsi memberikan cahaya pada kunang-kunang.
Zat luciferase akan bereaksi pada molekul bernama luciferin, yang bisa membuat cahaya terpancar. Molekul lain yang ikut “bekerja” adalah co-enzim A, yang membantu melindungi aktivitas luciferase dari zat-zat berbahaya.
Kalau terus dikembangkan, ini bisa jadi tanda berakhirnya industri lampu zaman sekarang. Orang nggak lagi butuh listrik buat menyalakan cahaya
Bayangkan aja kalau di sepanjang jalanan kamu nggak lagi menemukan tiang-tiang lampu berjejer, tapi diganti pohon-pohon yang memancarkan cahaya. Hmm, keren juga yaa…
Tapi lebih bagus sih, soalnya konsumsi energi dunia bisa berkurang. Saat ini 20% konsumsi energi dunia dihabiskan oleh penggunaan lampu lho
Untuk target selanjutnya para peneliti menargetkan akan membuat semprotan nanopartikel untuk menjadikan daun pada tanaman bisa memancarkan cahaya. Mungkin nanti semprotannya bakal dijual bebas yaa..
Penemuan-penemuan yang sudah dilakukan peneliti sampai sejauh ini memang selalu menarik untuk diikuti. Sejauh inovasi itu mengarah ke hal yang lebih baik sih, sebagai warga biasa tugas kita cuma mendukung mereka.
Semoga cepat terealisasikan deh! :D
Tidak ada komentar: