Aneh, Hujan Hanya Basahi Satu Rumah? Kok Bisa ya?!


Fenomena unik terjadi di Tebet, Jakarta Selatan dan menjadi perbincangan warganet. Hal ini menarik perhatian warga sekitar karena terjadi hujan yang tidak normal, yaitu hujan hanya terjadi pada satu area rumah saja sedangkan di kiri kanan rumah lainnya tidak. Mungkinkah hujan turun dalam area sesempit itu?

Dalam video yang diungah akun Twitter @febicil pada Sabtu (26/8/2017), hujan hanya mengguyur satu rumah, sedangkan rumah lain tampak kering. "Ada hujan yang turun di satu rumah doang di Tebet, kiri kanan-nya kering!," kicau akun @febicil. 

Berikut video yang di share oleh @febicil tersebut.


Berikut Cerita Muzakir, warga Jalan Tebet Barat Dalam Ii (satu i), menceritakan kronologi hujan yang terjadi di rumahnya pada Minggu (28/8/2017) dan viral di media sosial.


Saat itu, sekitar pukul 17.00, Muzakir tengah bermain catur di teras rumahnya. Kemudian pukul 17.30, hujan tiba-tiba turun.

"Ini hujan cuma setengah rumah saya saja, enggak semuanya," kata Muzakir saat ditemui di rumahnya, Senin malam.

Muzakir mengatakan, ia kemudian masuk ke dalam untuk melaksanakan shalat magrib. Setelah shalat, ia keluar dan mendapati banyak warga berkumpul di depan rumahnya. Ia awalnya mengira air itu turun dari toren air di rumahnya. Namun, air yang turun bukan berupa kucuran melainkan rintik-rintik.

"Orang sampai malam datang melihat, tetangga, dan orang lewat," kata Muzakir. Ia mengatakan, hujan turun dengan intensitas deras dan bertahan hingga enam jam.

Anehnya, hujan tak bergeser sama sekali. Hujan dengan area kecil sempat turun di tiang listrik sisi kanan rumah, tetapi hanya bertahan sebentar.

Muzakir dan seorang warga lainnya iseng menampung air hujan itu di ember. Hampir semua yang melihat, mengabadikan hujan itu dengan ponsel. Sekitar pukul 00.00, hujan berhenti. Namun, menurut Muzakir, hujan sempat datang di area yang sama sekitar pukul 07.00 keesokan harinya dan hanya bertahan sebentar.

"Saya sempat pakai airnya buat kumur-kumur, tetapi terus dibuang sama Ibu," ujar Muzakir.

Menalar hujan satu rumah tersebut, BMKG: Analisis Radar Tak Temukan Hujan di "Satu Rumah" di Tebet.


Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Andi Eka Sakya mengungkapkan keheranannya akan hujan yang terjadi pada satu rumah di Tebet, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. 

Sebab, dari analisis radar lokal di lokasi tersebut, tidak terdeteksi partikel yang dimaksudkan sebagai hujan. 

"Dari analisis radar di lokasi tersebut, dari sore 26 Agustus pukul 18.00-23.00 WIB tidak terdeteksi partikel yang dimaksudkan sebagai hujan," kata Andy kepada Kompas.com, Selasa (29/8/2017). 

Menurut Andy, hujan lokal memang lazim di wilayah tropis seperti Indonesia. Hanya saja, kasus hujan di Tebet yang areanya terlalu sempit adalah fenomena yang patut diinvestigasi. 

"Kasus tersebut areanya sangat sempit sekali sepertinya. Perlu diinvestigasi lebih lanjut tentang benarnya teradapat curah hujan di lokasi spesifik tersebut," kata dia.

Bahkan, kata Andy, tidak mungkin ada awan hujan yang skala luasnya hanya membasahi satu rumah.

"Secara fisis awan tidak memgkinkan adanya awan hujan dengan skala rumah. Misal Syarat radius area awan kumulus yang mencapai 7 kilometer," ujar Andy.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.