Miris! Guru Dibunuh Oleh Muridnya Sendiri Cuma Gara-gara Masalah Sepele
Kasus penganiayaan hingga tewasnya guru honorer di Kabupaten Sampang, Jawa Timur (Jatim), masih meninggalkan duka mendalam. Korban bernama Ahmad Budi Cahyanto itu meninggalkan istri yang sedang hamil.
Sempat terdapat ada kabar yang beredar menyebutkan kalau istri korban mengalami keguguran karena shock. Namun kabar tersebut tidak benar alias hoax. Kandungan istri Budi dalam kondisi sehat.
Sebagai guru ekstrakuler berstatus honorer, Budi digaji sekitar Rp 300 ribu Rp 400 ribu. Pria berusia 27 tahun itu tergolong guru muda yang pekerja keras dan sabar.
Dinas pendidikan (Dispendik) Jawa Timur sangat menyayangkan kasus penganiayaan yang menimpa Budi. Kasus tewasnya Budi diharapkan yang pertama dan terakhir. Sebelum ada kejadian, Dispendik sebenarnya sudah mengumpulkan seluruh kepala sekolah di Jatim untuk membahas masalah pendidikan karakter.
Seorang saksi menyebutkan bahwa NH yang menjadi pelaku penganiayaan memiliki track record yang buruk. NH adalah siswa kelas XII. Bukan siswa kelas XI seperti yang diberitakan sebelumnya. Anak tersebut sangat tempramen. Ikut bela diri juga. Orang tuanya juga sering dipanggil ke sekolah.
Gara-gara mengganggu teman-temannya, NH ditegur oleh Budi, Budi juga sempat mencoret pipi NH dengan kuas karena tidak bisa dinasihati. Tak terima, MH kemudian memukul Budi.
Budi pulang ke rumah setelah insiden pemukulan di sekolah. Dia pulang dengan naik motor. Saat di rumah, korban tiba-tiba tak sadarkan diri. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit.
Dispendik Jatim baru mendapat laporan setelah Budi tidak sadarkan diri. Pihak dinas pun terus memantau perkembangan Budi.
Selanjutnya untuk proses hukum, Dispendik Jatim menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Pihak sekolah maupun Dispendik Kabupaten Sampang akan selalu siap apabila polisi memerlukan keterangan untuk proses penyidikan.
Sempat terdapat ada kabar yang beredar menyebutkan kalau istri korban mengalami keguguran karena shock. Namun kabar tersebut tidak benar alias hoax. Kandungan istri Budi dalam kondisi sehat.
Sebagai guru ekstrakuler berstatus honorer, Budi digaji sekitar Rp 300 ribu Rp 400 ribu. Pria berusia 27 tahun itu tergolong guru muda yang pekerja keras dan sabar.
Dinas pendidikan (Dispendik) Jawa Timur sangat menyayangkan kasus penganiayaan yang menimpa Budi. Kasus tewasnya Budi diharapkan yang pertama dan terakhir. Sebelum ada kejadian, Dispendik sebenarnya sudah mengumpulkan seluruh kepala sekolah di Jatim untuk membahas masalah pendidikan karakter.
Seorang saksi menyebutkan bahwa NH yang menjadi pelaku penganiayaan memiliki track record yang buruk. NH adalah siswa kelas XII. Bukan siswa kelas XI seperti yang diberitakan sebelumnya. Anak tersebut sangat tempramen. Ikut bela diri juga. Orang tuanya juga sering dipanggil ke sekolah.
Gara-gara mengganggu teman-temannya, NH ditegur oleh Budi, Budi juga sempat mencoret pipi NH dengan kuas karena tidak bisa dinasihati. Tak terima, MH kemudian memukul Budi.
Budi pulang ke rumah setelah insiden pemukulan di sekolah. Dia pulang dengan naik motor. Saat di rumah, korban tiba-tiba tak sadarkan diri. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit.
Dispendik Jatim baru mendapat laporan setelah Budi tidak sadarkan diri. Pihak dinas pun terus memantau perkembangan Budi.
Selanjutnya untuk proses hukum, Dispendik Jatim menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Pihak sekolah maupun Dispendik Kabupaten Sampang akan selalu siap apabila polisi memerlukan keterangan untuk proses penyidikan.
Tidak ada komentar: