Hati-hati kalau Belanja Online
Kalau dulu aku suka banget muter jalan-jalan ke mal atau pusat perbelanjaan bareng teman-teman, setelah sekarang sudah terlalu sibuk bekerja, kegiatan ini menjadi susah dilakukan mungkin karena faktor waktu dan lelah setelah bekerja.
Solusinya mungkin adalah belanja melalui online shop, Belanja jilbab online aku pertama kali di IndoJilbab.com. Toko online yang aku kenal dari kunjungan ke sebuah portal berita Islam ini keren banget. Fasilitasnya lengkap, ada “kamar pas” untuk melihat apakah ukuran jilbab sesuai dengan wajah kita. Ada fasilitas untuk mempermudah kita mencari jilbab sesuai spesifikasi yang kita inginkan mulai dari harga, bahan, warna, ukuran, model, aksesoris, fitur utama, dsb. Kalaupun tidak berniat belanja, di sini bisa "window shopping" tanpa khawatir kaki pegel Kan.
Akhirnya, ya gitu deh. aku yang awalnya tidak pernah berpikir untuk belanja online, akhirnya ikut-ikutan juga belanja gaya modern ini. Belanja pertama puas, terus lanjut deh dengan belanja-belanja berikutnya, masih di toko online yang sama.
Tapi meskipun toko jilbab online ini dilengkapi dengan fasilitas "kamar pas", pernah juga aku tidak teliti. Gara-gara sudah kepincut dengan warnanya, aku tidak lagi memerhatikan ukurannya. Di gambar sih terlihat panjang (menutup dada) dengan ukuran all size. Ternyata setelah barang aku terima, jilbabnya terlalu pendek bagi aku (meskipun masih menutup dada). Kecewa juga, tapi aku sadar itu kan salah aku sendiri karena tidak teliti. Akhirnya, jilbab biru cantik tersebut aku hadiahkan ke kakak ipar aku. Ternyata beliau suka. Syukurlah kalau gitu, jilbab tersebut masih bermanfaat dan tidak mubazir.
Terus? Yaaa, masih soal jilbab, nih. Kan ceritanya aku masih penasaran pengen punya jilbab instan warna biru turkish. Nah, beberapa waktu kemudian, saat sedang FB-an, aku melihat seorang teman FB berkomentar di sebuah Fanspage (FP) bernama Jilbab Cantiq Malang. Melihat namanya yang cantik, aku jadi tergoda untuk mampir di FP tersebut. Ternyata memang jilbabnya cantik-cantik sih, dan aku langsung naksir salah satu model. Kali ini nggak mungkin salah ukuran, karena gambarnya terpampang besar, benar-benar jelas, dan si penjual mencantumkan ukuran jilbab tersebut (XL). Harganya pun relatif murah (mungkin karena tidak bermerk ya). Tapi, ya bagi aku merk tidak penting. aku suka modelnya yang panjang dan anggun. Tanpa pikir panjang, aku pun langsung memesan jilbab tersebut via inbox.
“Jangan lupa ya Mbak, warnanya biru turkish,” pesan aku setelah mengonfirmasi transfer pembayaran.
“Oke Mbak,” jawab si mbak penjual sambil pasang icon smile.
Sekitar dua hari kemudian, mas kurir datang mengetuk pintu rumah aku. Alhamdulillah, jilbab biru turkish idaman aku datang. Tapi aku kok merasa ada yang janggal, ya? aku memandangi jilbab itu lekat-lekat, lalu menyalakan lappy dan mencocokkan warna jilbab tersebut dengan warna fotonya di FB. Lho, ini kan hijau tosca? Masak sih salah kirim, ceroboh amat? Dalam hati aku mulai ngedumel kecewa.
aku lantas melayangkan complain ke si penjual jilbab. “Mbak, terima kasih jilbabnya sudah aku terima. Tapi kok warnanya tidak sesuai dengan yang aku pesan? aku kan pesan biru turkish, Mbak. Kok yang dikirim hijau tosca?”
Beberapa menit kemudian, balasan muncul. “Oh ya? Bisa ditukar kok, Mbak, kalau memang salah. Tapi kayaknya tidak mungkin salah. Karena stok hijau tosca untuk model itu sudah habis. Tinggal biru turkish.”
aku jadi mikir-mikir lagi. Ragu lagi. Hati kecil aku mengatakan tidak mungkin si penjual salah kirim. Lalu letak salahnya di mana, ya? Kembali aku mencocokkan warna jilbab di tangan aku dengan warna pada foto di layar FB. Betul, warna sama persis dengan yang hijau tosca di foto.
aku kembali mikir. Mendadak terlintas sebuah ide di kepala aku. aku mengambil gantungan baju dan menggantung jilbab tersebut pada pegangan pintu, lalu aku potret dengan menggunakan ponsel. Hasilnya jepretannya, aku cocokkan dengan foto di FB.
Ternyata? Pas seperti dugaan aku! Warna foto jilbab hasil jepretan aku sama dengan warna jilbab "biru turkish" versi di foto FB!
Jadi??? Yup, betul! Jadi aku sudah “tertipu” oleh kamera!
Gagal lagi deh untuk punya jilbab biru turkish impian. Mungkin next time memang kudu-wajib-harus belanja jilbab offline ya! :D
Tidak ada komentar: