Oknum TNI Pukul Polantas, Pimpinan Korem Pekanbaru Minta Maaf
Beberapa hari lalu video oknum TNI pukul Polantas menjadi viral karena video yang diupload tersebut cukup banyak mencuri perhatian warga net dalam video tersebut Seorang pria oknum TNI mengamuk dan memukul helm anggota polantas di Pekanbaru, Riau. Oknum tersebut diketahui berinisial WS dan berpangkat sersan dua (Serda).
"Anggota TNI tersebut berinisial WS pangkat Serda dinas di Korem," ujar Kapolresta Pekanbaru, Kombes Susanto kepada detikcom, Kamis (10/8) malam.
Berikut video yang menjadi viral tersebut yang diunggah kemedia sosial Youtube
Dalam video tersebut peristiwa bermula saat keduanya beriringan menggunakan sepeda motor. Di tengah perjalanan, Yoga mencegat Wira karena sepeda motor dikendarai Wira tak memiliki kaca spion serta tak mengenakan helm.
Sebagai aparat penegak hukum, Wira tak sadar dirinya melanggar aturan berlalu lintas. Dia juga tak terima saat berusaha diberi sanksi. Emosi, Wira kemudian menampar Yoga, memaki-makinya, hingga menendang sepeda motornya.
Sebaliknya, Yoga tak melakukan perlawanan. Peristiwa tersebut pun langsung menarik perhatian warga di tengah ramainya arus lalu lintas.
WS diketahui mengalami gangguan kejiwaan. Menurut Edi, WS memang kerap bertingkah aneh beberapa bulan terakhir.
"Yang bersangkutan itu dalam tanda kutip. Terganggu kejiwaannya. Beberapa kali itu dia tidak masuk kerja. Ke kantor gitu dia pakaiannya preman sendiri. Mengalami depresi lah. Dia tugas di Korem Pekanbaru," ujar Edi.
"Ke kantor itu apel yang lain pakai seragam, dia tahu-tahu nyelonong pakaian preman sendiri. Di pojokan. Perlu pengobatan khusus lah. Teman-temannya juga, mungkin kawan polisi juga tahu dia depresi gitu. Jadi mungkin maklum. Teman-teman polisi di sana sih memang maklum dengan kondisi orang ini. Sudah tahu," terang dia.
Saat kejadian, WS tampak mengenakan pakaian dinas yang dibalut dengan jaket berwarna cokelat. Setelah marah-marah, akhirnya WS meninggalkan begitu saja polantas tersebut.
pimpinan Komando Resor Militer Pekanbaru telah menemui Bripda Yoga Vernando untuk meminta maaf.
"Setelah itu pimpinannya langsung datangi korban bernama Yoga untuk minta maaf," ujar Edi saat dihubungi, Jumat (11/8/2017).
Edi mengatakan, pimpinan Korem Pekanbaru juga meminta maaf kepada anggota kepolisian atas nama pribadi dan institusi. Kejadian tersebut, kata Edi, tidak mencerminkan perilaku prajurit TNI. WS bertindak demikian karena kondisi kejiwaannya terganggu.
"Kita dari pihak pimpinan sangat menyesalkan itu terjadi, apalagi yang dipukul saudara TNI kan, polisi," kata Edi.
Permintaan maaf tersebut dibenarkan Kapolres Pekanbaru Kombes Pol Susanto. Ia mengatakan, Kepala Tim Intel Korem Pekanbaru Kapten Latif menemui Yoga pada Kamis malam sekitar pukul 19.30 WIB.
"Kedatangannya untuk meminta maaf terkait insiden tersebut," kata Susanto.
Tidak ada komentar: