Tinggal Di Luar Angkasa Kini Bukan Khayalan Lagi, "Asgardia" Negara Pertama di Antariksa
Asgardia, sederhananya adalah negara yang bertempat di antariksa. Negara dengan nama resmi The Space Kingdom of Asgardia itu akan menjadi negara pertama di dunia yang berada di luar angkasa.
Lalu, apakah seseorang bisa benar-benar menjadi warga negara Asgardia? Sebelum itu, apakah Asgardia --negara yang akan mengambil tempat dalam bentuk stasiun luar angkasa-- itu akan benar-benar berhasil dibuat?
Ide Asgardia dicetuskan oleh Igor Ashurbeyli, seorang profesor, ilmuwan luar angkasa, dan pebisnis kaya dari Rusia. Ashurbeyli kini menjabat sebagai Ketua Komite Science of Space UNESCO.
Ashurbeyli dikenal sebagai salah satu petinggi dari Socium, sebuah perusahaan konsultan dan software yang didirikan pada 1988. Sejak lama ia memang dikenal sebagai sosok yang tertarik dalam sejumlah program penjelajahan luar angkasa.
Ashurbeyli juga pendiri Aerospace International Research Center (AIRC), institusi antardisiplin ilmu yang telah mengambil peran dalam lebih dari 15 misi manusia ke luar angkasa, seperti MARS EXPRESS bersama European Space Agency (ESA) dan IBEX Mission bersama NASA.
Ashurbeyli mengungkapkan ide Asgardia di sebuah konferensi pers bertajuk “The Birth of The New Space Nation Asgardia” di Paris, 12 Oktober 2016. Ashurbeyli menyebut Asgardian sebagai proyek “kemanusiaan global yang mempersatukan umat manusia”.
Kini sudah lebih dari ribuan orang Indonesia yang menjadi calon warga negara Asgardia loh.
Betul, Anda tak salah baca. Berdasarkan website resmi Asgardia, ada 5.183 orang Indonesia yang telah mendaftar menjadi warga negara Asgardia per Selasa (25/7). Dari angka tersebut, hampir 1.000 orang berlokasi di Jakarta.
Berikut Fakta-Fakta Asgardia yang Harus Kamu Tahu :
1. Asgardia Akan Menjadi Negara Demokrasi
1. Asgardia Akan Menjadi Negara Demokrasi
Ashurbeyli menyebut Asgardia akan menjadi negara yang mengusung demokrasi. Layaknya negara-negara di Bumi, Asgardia juga akan membentuk pemerintahan demokrasi berdasarkan hukum. Warga negara Asgardia pun nanti diminta untuk turut andil memberikan suara demi sistem perumusan dasar konstitusi negara tersebut.
Tujuan dibangunnya Asgardia didasari tiga asas utama dari aspek ilmu alam dan teknologi. Pertama, Asgardia didirikan untuk menjamin kehidupan antariksa secara damai. Kedua, Asgardia hadir untuk melindungi Bumi dari ancaman objek luar angkasa, seperti komet, badai matahari, dan masih banyak lagi.
2. Satelit Asgardia Pertama Meluncur Tahun Ini
Walau belum diresmikan sebagai negara, Ashurbeyli mengklaim bahwa satelit pertama Asgardia akan segera diluncurkan pada tahun ini. Satelit akan dikirim melalui wahana luar angkasa NASA yang nantinya bakal dilepas ke laboratorium miliknya.
De Winne mengungkap, foto-foto dan data dari pendaftar Asgardia sudah disimpan di dalam satelit tersebut. Cuma, ia tak mau menyebut tanggal pasti peluncuran dari satelit Asgardia ini.
Seperti dijelaskan Ashurbeyli, Asgardia akan bertempat di sebuah wahana antariksa. Ia menggambarkan seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS, International Space Station), dengan ukuran yang lebih megah layaknya pesawat luar angkasa di film-film fiksi ilmiah.
Ia akan mengambil konsep desain futuristik yang dirancang oleh ahli-ahli antariksa dari Kanada, Rumania, Rusia, dan Amerika Serikat (AS).
Wahana bisa menampung setidaknya 150 ribu jiwa, dan dirancang oleh ahli-ahli antariksa dari Kanada, Rumania, Rusia, dan Amerika Serikat (AS). Namun, ke depannya Ashurbeyli ingin menambah ruang wahana Asgardia agar bisa menampung hingga 1,5 juta jiwa. Ashurbeyli mengatakan, Asgardia diambil dari wilayah hunian para dewa Nors, yakni Asgard. Nama ini juga hadir sebagai kota fiktif yang ada di film Thor.
Asgardia memang masih sebuah konsep. Pada kenyataannya, masih butuh jalan panjang agar Asgardia akhirnya bisa berdaulat di Tata Surya dan diakui negara-negara lain. Ke depannya, Ashurbeyli akan membawa proposal Asgardia untuk didaftarkan menjadi sebuah negara ke Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Perkumpulan astronom dari sejumlah Badan Antariksa negara-negara besar berpendapat bahwa gagasan Asgardia untuk melindungi dan melestarikan kemanusiaan memang baik.
Namun, langkah tersebut tidaklah dapat menanggulangi masalah global seperti kelebihan populasi manusia di Bumi.
"Bagaimanapun, desain dan solusi teknologi yang mereka tawarkan setidaknya bisa menjadi inspirasi bagi pemerintah dan sejumlah perusahaan besar," tulis pernyataan para astronom ini sebagaimana dikutip The Market Mogul.
Selain itu, ambisi Asgardia untuk mewujudkan koloni manusia di luar angkasa juga dinilai terlalu gegabah. Pasalnya, teknologi daya untuk mendukung kehidupan luar angkasa dengan jumlah jiwa yang banyak, belum ada. Apalagi untuk Asgardia yang seakan mengajak warga dunia untuk tinggal permanen di luar angkasa.
Tak cuma soal teknologi, mereka juga membahas kendala pembangunan Asgardia dari sisi legalitas. Sejauh ini, belum ada aturan untuk membangun entitas sebuah negara di luar Bumi.
Hmm... bagaimana setelah membaca ini apa kalian tertarik untuk tinggal di luar angkasa?? :)
Tidak ada komentar: