Ini Dia Teknologi Pengganti 'Wi-Fi' Untuk Masa Depan!

14.45
Ketika para maniak game online berbasis ponsel di Indonesia memuja tempat-tempat Wi-Fi, apalagi yang gratisan, ilmuwan mancanegara telah menciptakan teknologi yang bakal menggusur Wi-Fi.

Ketika Wi-Fi masih dianggap sebagai kebutuhan para pengguna gadget di Indonesia, di luar sana Wi-Fi mungkin sudah akan digantikan. Pengganti Wi-Fi adalah Li-Fi, internet yang dihantarkan dengan cahaya. Yuk, kenalan lebih dekat dengan teknologi baru yang satu ini.

Li-Fi atau Light Fidelity adalah teknologi yang diklaim bakal menggeser Wi-Fi. Li-Fi adalah alat komunikasi baru yang berbasis pada sistem cahaya yang terlihat (Visible Light Communications, VLC). Kecepatannya jauh diatas Wi-Fi.



Istilah Li-Fi dikaitkan dengan Herald Haas, seorang Profesor yang ada di Universitas Edinburgh. Diperkenalkan pada 2011, teknologi ini terus dikembangkan untuk meraih kesempurnaan. Pada 2012, sang Profesor membuat perusahaan PureLiFi yang bertujuan sebagai pemimpin teknologi VLC di dunia.

Li-Fi mengkonversi pancaran cahaya lampu LED menjadi sinyal elektronik. Sinyal tersebut kemudian dikonversi kembali menjadi data. Perangkat yang terhubung kemudian mengirim kembali data menggunakan cahaya yang tak terlihat seperti ultraviolet atau infra-merah.

Li-Fi diklaim memiliki kecepatan 100 kali lipat lebih cepat dari pada Wi-Fi. Kecepatan Li-Fi lebih dari 200 Gbps. Dan kita bisa mengunduh 23 DVD hanya dalam waktu satu detik!

Namun setiap keistimewaan pasti ada kekurangan.
Li-Fi telah dibuktikan jauh lebih cepat dari pada Wi-Fi. Dan karena menggunakan pancaran sinar lampu, ia tak berbahaya bagi kesehatan. Berbeda dengan Wi-Fi yang menggunakan gelombang radio. Banyak yang khawatir terganggu kesehatannya karena gelombang radio ini.



Kekurangan Li-Fi adalah, ia tak mampu menembus dinding. Jadi yang dilakukan oleh Li-Fi adalah pancaran internet dalam ruang lingkup lokal atau disekitar. Pun, jika kita berbeda ruangan, kita tak bisa menggunakan internet super cepat ini. Sementara, Wi-Fi bisa menembus dinding dan jangkauannya juga luas. Sepertinya, Wi-Fi masih akan tetap digunakan sampai Li-Fi bisa memecahkan masalah ini.


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.